
Share 2 Care - Emosi tersebut perlu dipertahankan.
Kelirunya, justru dapat menimbulkan stres akibat pengurasan tenaga dalam mengatasi masalah tersebut.
Masalah tersebut bisa jadi akan menciptakan gangguan pada bidang-bidang lain dalam hidup seseorang.
Berikut adalah 11 indikasi emosi seseorang telah benar-benar terkuras berdasarkan penjelasan seorang ahli kesehatan mental yang diambil dari Your Tango pada tanggal 20 Mei 2025.
1. Masa bodoh
Bila ia tak lagi memedulikan hal-hal seperti dahulu, ini adalah petunjuk jelas bahwa seorang perempuan telah kehabisan energi emosi namun masih bersikap seolah-olah baik-baik saja.
Tidak peduli artinya dia menginginkan pengunduran diri, namun ia belum melakukannya. Hal ini terlepas apakah hal tersebut berasal dari aspek pekerjaan atau kehidupan personalnya.
2. Mengalihkan perhatian
Otak manusia memang mudah teralihkan perhatiannya, dan bagi sebagian orang, teralihkan perhatiannya lebih mudah daripada bagi yang lain.
Pakar kesehatan mental Adrienne Santos-Longhurst dan Crystal Raypole menjelaskan bahwa "kelelahan mental dapat terjadi ketika otak Anda menerima terlalu banyak rangsangan atau harus mempertahankan tingkat aktivitas yang intens tanpa istirahat."
3. Terlalu banyak tidur
Psikolog tidur serta ahli kesehatan Deidre Conry, PhD menyatakan bahwa merasa dapat segera terlelap menunjukkan bahwa Anda mungkin kurang istirahat atau memiliki masalah dengan pola tidur.
Sebaliknya, apabila Anda mengidap gangguan kesehatan jiwa, memiliki permasalahan nutrisi, menggunakan obat-obatan tertentu, atau mendorong diri sendiri terlalu keras serta tidak cukup aktif secara fisik, bisa jadi rasa lelah yang dialami disebabkan oleh kondisi burnout.
4. Teledor
Tidak ada sesuatu yang sempurna, dan melakukan kesalahan merupakan bagian tak terpisahkan dari kemanusiaan. Akan tetapi, apabila seseorang mengalami pengurasan emosi, ia cenderung membuat lebih banyak kekeliruan dibanding mayoritas orang lain. Tanpa peduli pada apa pun sebagai dampak dari hal tersebut, individu itu mungkin tidak lagi berfikiran hati-hati. Hal ini dapat memicu penurunan tingkat akurat dalam tindakannya atau perkataannya.
5. Pendendam
Indikasi jelas lainnya dari seseorang yang sudah kehilangan energi emosi mereka adalah ketika mereka mulai merasa marah pada orang-orang di sekelilingnya. Orang-orang terdekat meski dirindukan juga tak luput dari rasa acuh dan kekecewaan mereka. Mereka mengalami tingkat keterpurukan hidup yang begitu dalam hingga dampak negatif ini berpengaruh kepada lingkungan sosial sekitar layaknya penyebaran suatu wabah penyakit.
6. Fisik ikut tersakiti
Saat Anda mengetahui adanya perasaan kelelahan atau hampir habis secara psikologis, seharusnya ini hanya berkaitan dengan aspek-aspek emosi saja. Namun sayangnya, kondisi mental dan tubuh kita sangat berhubungan dan pengaruh antara kedua faktor tersebut bisa saling menciptakan dampak. Oleh karena itu, apabila seseorang sedang menghadapi beban emosional, mereka tentunya akan merasakan efeknya dalam bentuk gejala-gejala fisik pula.
7. Tidak terpesona oleh cinta
Apabila seseorang sudah tak lagi berminat pada ikatan percintaannya, ia mungkin akan mengalami kehabisan energi emosi. Lebih buruk dari itu, siapun orang yang memiliki hubungan bisa merasakan pengurasan total akibat cintanya. Bahkan, hubungan itu sendiri dapat jadi pemicu rasa lelah ini.
8. Gaya Hidup Tidak Sehat
Saat Anda berusaha menangani lelah secara emosi dan tetap bertahan meski merasakan penderitaan serta ketidakenyamanan, ada dorongan kuat untuk mencari cara-cara agar bisa mengurangi rasa sakit tersebut. Beberapa orang cenderung memakai strategi coping yang kurang baik seperti konsumsi alkohol atau merokok sebagai jalan keluar.
9. Kehilangan hobi
Bukan semua aspek pekerjaan yang selalu membawa kegembiraan dalam hidup ini. Meski begitu, bahkan untuk individu yang benar-benar jatuh cinta dengan profesi mereka, tetap saja ada momen-momen sulit yang bisa sangat menakutkan. Akan tetapi, para profesional yang memandang tinggi akan tanggung jawab kerjanya umumnya dapat meluangkan ruang untuk berekspresi secara individual di tempat itu. Mereka membuat posisi tersebut berbeda dan merasa seperti kepunyaan mereka meskipun rutinitas harian antara pukul sembilan pagi hingga lima sore sering kali cukup monoton.
10. Jarang olahraga
Saat seseorang merasakan pengurasan emosi, ada banyak aspek dalam hidup mereka yang tentu saja ikut berubah. Salah satu di antaranya ialah tingkat kewaspadaannya terhadap kondisi tubuhnya. Saat sedang tertimpa lelah batin, mempertahankan pola makan yang baik serta aktivitas fisik tidak lagi menjadi fokus utama. Kebiasaan harian hanya mencakup bagaimana cara untuk bisa turun dari ranjang dan bertahan melewati tiap detil waktu tersebut.
11. Jarang bergaul
isolasi atau pencegahan menunjukkan keadaan lelah secara emosi, namun hal itu berlawanan dengan tindakan yang harus Anda ambil. ***
Komentar
Posting Komentar