Langsung ke konten utama

Diagnosis Kanker Joe Biden Memicu Perdebatan tentang Kesehatannya Selama Jabatan Presiden

WASHINGTON DC, Bagikan Kasih Sayang Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dinyatakan mengidap kanker prostat tingkat akhir yang sudah menjalar ke tulang.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Kantor Biden pada hari Jumat tanggal 16 Mei 2025 dan menghidupkan kembali perdebatan tentang kondisinya yang sedang sakit saat berada di Gedung Putih.

Kondisi penyakit yang sudah menyebar itu termasuk ke dalam Stadium 4, yaitu tingkat akhir dari skala kanker. Walaupun begitu, informasi tersebut baru diungkapkan kepada masyarakat pada hari Senin (19 Mei 2025).

Diagnosa tersebut langsung mengundang respon politik. Presiden AS Donald Trump, yang akan terpilih kembali pada tahun 2025, meragukan tingkat kejelasan informasi saat pemerintahan Biden berlangsung.

"Saya kagum mengapa publik belum dikabari dari awal, karena untuk sampai ke tahap 9 membutuhkan waktu cukup panjang," ungkap Trump saat berbicara dengan para jurnalis.

Pernyataan tersebut salah karena tidak terdapat tahapan 9 pada sistem klasifikasi kanker. Meskipun demikian, Trump masih mengungkapkan rasa belasanya satu hari sebelumnya melalui media sosial.

Fokus buku dan ulasan Partai Republik

Diagnosis tersebut datang bersamaan dengan terbitnya buku Original Sin karya jurnalis Jake Tapper dan Alex Thompson.

Buku itu mengungkap kekhawatiran di kalangan staf dan orang dalam Partai Demokrat mengenai kondisi mental Biden di penghujung masa jabatannya.

Kutipan dari buku itu semakin memperkuat pertanyaan mengenai kemungkinan adanya informasi yang sengaja tidak dibagikan kepada publik tentang kapasitas Biden menjalankan tugas kenegaraan.

Senator Chris Murphy dari Connecticut, salah satu kandidat potensial Demokrat untuk Pilpres 2028, ikut mengomentari hal ini dalam wawancaranya di NBC .

"Kesalahan besar jika Partai Demokrat tak memperhatikan suara pemilih sejak dini," ujarnya.

Wakil Presiden JD Vance turut mengkritik ketidakjelasan terkait status kesehatan Biden.

Mengapa masyarakat di Amerika belum memahami situasi kesehatannya dengan lebih baik?" katanya ketika menutup kunjungannya di Roma. "Ini merupakan masalah yang sangat penting.

Respons dan penyangkalan

Di sisi lain, tim Biden belum memberikan tanggapan terkait permintaan komentar tambahan. Meskipun demikian, Biden sebelumnya sudah mengklarifikasi dan menyangkal adanya penurunan kemampuan kognitifnya.

"Tiada seorang pun dapat mensupport hal tersebut," katanya saat tampil di acara The View. ABC pada 8 Mei 2025.

Biden, yang merupakan presiden termuda dalam sejarah Amerika Serikat, mundur dari usaha pencalonannya kembali pada bulan Juli tahun 2024. Pengunduran dirinya ini terjadi setelah ia tampil tidak baik saat berdebat dengan Trump, hal tersebut kemudian mengakibatkan penggarisnya meredanya dukungan dari partainya sendiri. **Perbaikan kesalahan:** Biden, sebagai presiden tertua dalam sejarah AS, menarik diri dari pencalonan kembali pada Juli 2024. Keputusan itu dibuat pasca pertunjukan performa debat yang dinilai kurang memuaskan ketika bertemu dengan Trump, dan kondisi tersebut selanjutnya melemahkan dukungan dari sesama partainya.

Kemudian, pencalonan itu diambil alih oleh Wakil Presiden Kamala Harris, walaupun dia kalah dari Trump pada pilpres November 2024.

Penilaian kesehatan serta tahapan pemeriksaan dokter

Ahli kesehatan mencurigai mengapa kanker baru diketahui pada tahap akhir, meskipun Biden diduga telah menjalani pemeriksaan berkala.

"Saya menganggap bahwa mantan presiden menjalani pemeriksaan kesehatan yang komprehensif secara rutin setiap tahun," ungkap Dr. Chris George, Direktur Medis dari Program Kanker tersebut. Northwestern Health Network .

“Agak sulit bagi saya untuk percaya bahwa dia telah menjalani (tes darah) dalam setahun terakhir yang hasilnya normal,” tambahnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Dr. Herbert Lepor dari NYU Langone Health. Dia menunjukkan bahwa dalam zaman modern ini, sangatlah tidak umum untuk menemukan kanker prostat ketika sudah mencapai tahap akhir, berkat adanya teknologi serta metode pemeriksaan awal yang ada saat ini.

Saat ini, CDC menyebutkan bahwa sekitar 70 persen kasus kanker prostat umumnya dideteksi sebelum penyebarannya ke organ-organ lain.

Akan tetapi, panduan kesehatan di Amerika Serikat tidak menyarankan pemeriksaan rutin setiap tahun bagi pria yang sudah berumur lebih dari 70 tahun, sehingga belum pasti apakah uji tersebut menjadi bagian dari pemeriksaan tahunan sang presiden.

Meskipun ada berbagai kritik dan spekulasi,dukungan masyarakat tetap mengalir kepada Biden beserta istrinya, Jill. Lewat postingan di media sosial pada hari Senin pagi, Biden mengekspresikan ucapan terimakasihnya.

"Kanker mempengaruhi kita semua. Sama seperti kebanyakan dari kalian, Jill dan saya telah mengetahui bahwa kami menjadi lebih tangguh melalui pengalaman-pengalaman yang berkesan ini. Kami sangat bersyukur atas cinta dan dukungan yang selalu kalian berikan," demikian tertulis dalam pesannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Inspirasi Ootd Liburan Alá Meissie, Nyaman dan Stylish!

Meissie, seorang content creator Jakarta yang terkenal melalui caranya sendiri fashion -nya yang chic dan effortless, kerap membagikan inspirasi outfit Liburan mengagumkan di media sosial. Memiliki lebih dari 800 ribu penggemar di Instagram, Meissie ternyata ahlinya dalam menyatukan pakaian sederhana dengan nuansa mewah, menjadikan penampilannya selalu menawan. stylish tanpa terkesan berlebihan. Pada tiap petualangannya, Meissie tetap mampu menghasilkan look yang nyaman, namun tetap fashionable. Inspirasi outfit Liburan gaya Meisa sangat sesuai untuk Anda yang menginginkan penampilan santai namun tetap fashionable. on point selama traveling . Yuk, simak! 1. Meissie terlihat playful mengenakan kemeja lengan panjang warna merah muda yang dimasukkan ke dalam rok hitam. Dia melengkapi penampilan tersebut dengan sneaker putih. 2. Tampilan santai hadir dengan mengenakan kemeja kaos berwarna hitam bersama rok pendek denim. Ditambah sepatu sneaker dan topi put...

Lirik Lagu 'Malapeh Hao' oleh Rayola dengan Makna yang Mengharukan!

Rayola terus menghidupkan kembali sektor musik Minang dengan meluncurkan single baru, termasuk di antaranya adalah lagu berjudul "Malapeh Hao". Single tersebut menjadi populer dan sering dinikmati penggemar musik Minang. Lagu "Malapeh Hao" karya Wawan CD terdengar sangat mengagumkan ketika dibawakan dengan lembut oleh Rayola. Selain itu, pesan mendalam dalam liriknya turut menambah daya pikat lagu tersebut. Bagi Anda yang ingin melihat lirik lengkap "Malapeh Hao", silakan baca ulasan di bawah ini hingga selesai! 1. Teks lirik lagu "Malapeh Hao" Dirambah bana rimbo ilalang Larinya yang tidak bisa mencapai tujuan tersebut. Mengapa ya nasibku hilang dari genggamanku juga? Sebenernya kamu juga orang yang biasa saja kan? Mengapa penegak hukum yang di salahkan? Tali tapauik bapilin tigo Entah kenapa orang ini merasa tidak bahagia dengan hal tersebut. Malapeh hao naik ke bawah menjadi lebih dalam begitu saja. Lapuaknyo...

10 Makanan Ringan Paling Mematikan

 10 Makanan Ringan Paling Mematikan Makanan ringan adalah cara yang lezat dan praktis untuk menikmati camilan cepat, tetapi beberapa di antaranya bisa mematikan. Berikut adalah 10 makanan ringan paling berbahaya, beserta jumlah orang yang meninggal akibat mengonsumsinya setiap tahunnya. 1. Buah dan sayuran yang tidak dicuci. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sekitar 48 juta orang jatuh sakit karena makan produk-produk pertanian yang terkontaminasi setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, 128.000 orang harus dirawat di rumah sakit dan 3.000 orang meninggal. Penyakit yang paling umum disebabkan oleh konsumsi buah dan sayuran yang tidak dicuci adalah E coli, yang dapat menyebabkan diare, muntah, dan kram perut. 2. Kerang mentah Kerang mentah, seperti tiram, kerang, dan remis, dapat mengandung bakteri berbahaya yang menyebabkan keracunan makanan. CDC memperkirakan sekitar 19.000 orang jatuh sakit karena makan kerang mentah setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, 12...