
Share 2 Care, BANGKOK – Indonesia telah menandatangi perjanjian kolaborasi dalam sektor kesehatan bersama Thailand. Ini dilakukan tak lama setelah minggu lalu, negara tersebut juga menjalin kesepakatan serupa di bidang kesehatan dengan salah satu individu paling kaya di planet ini, Bill Gates, berkaitan dengan lokasi pengujian klinik untuk vaksin tuberculosis atau TB.
Presiden Prabowo Subianto menggarisbawahi bahwa memperkuat hubungan antar masyarakat akan menjadi prioritas pokok dalam kolaborasi dua arah antara kedua negara. Sebagai tindakan nyata terhadap hal ini, telah dilakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) pada sektor kesehatan.
"Tadi sore kami melihat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dalam sektor kesehatan yang bertujuan memperkuat kolaborasi antara [Indonesia-Thailand]. Ini akan membantu meningkatkan potensi kedua negara. Hal tersebut sungguh signifikan guna persiapan menghadapi munculnya wabah penyakit baru," katanya ketika memberikan pernyataan bersama dengan Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra di Kantor Pemerintahan pada hari Senin (19/5/2025).
Menteri Luar Negeri Sugiono setelah menandai perjanjian bersama (MoU) pada area kesehatan mengungkapkan bahwa kesepakatan ini mewujudkan tekad kedua belah pihak untuk meningkatkan sinergi dalam berbagai aspek industri kesehatan, termasuk persiapan menghadapi potensi wabah penyakit di waktu mendatang. Ia menjelaskan cakupan dari kerjasama seperti tercantum dalam dokumen MoU itu sangatlah luas serta memiliki posisi penting bagi hubungan bilateral mereka.
"Perjanjian Kerjasama ini meliputi seluruh aspek dalam sektor kesehatan. Ini mencakup kolaborasi di industri farmasi, pembinaan sumber daya manusia di bidang kesehatan, hingga pertukaran informasi dan teknologi pada ranah kedokteran," jelasnya saat berbicara dengan awak media.
Selanjutnya, Sugiono menyatakan bahwa salah satu prioritas utama perjanjian tersebut adalah memperkuat kemampuan kedua negara untuk merespons timbulnya wabah kesehatan baru.
"Ia juga menyebutkan untuk mempersiapkan diri terhadap potensi [wabah selanjutnya]," katanya.
Saat dimintai pendapat tentang inklusivitas penelitian dan inovasi medis dalam kolaborasi ini, Sugiono mengonfirmasi bahwa komponen-komponen itu merupakan elemen esensial dari perjanjian Memorandum of Understanding (MoU). Dia menegaskan, "Iya, semua bidang yang berkaitan dengan kesehatan ikut tercakup."
Komentar
Posting Komentar