Share 2 Care, MEKAH - Di Hari Ke-18 pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 yang jatuh pada Senin (19/5/2025), operasi suci berlangsung di tanah suci. Para anggota tim kesehatan dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sedang fokus untuk meningkatkan pelayanan mereka.
Demikian informasi tersebut diberikan oleh dr Mohammad Imran, MKM, yang menjabat sebagai Direktur Kesehatan PPIH Arab Saudi di Kantor Daker Mekah, pada hari Senin (19/5/2025).
Tiap rombongan didampingi oleh dua tenaga medis, yaitu seorang dokter dan perawat. Obat-obatan bagi para jemaah sudah dityiakan sebelum keberangkatan rombongan pertama menuju Madinah.
Sebanyak 90 ton obat telah dikirimkan menuju Arab Saudi mulai tanggal 30 April 2025. Kuantitas tersebut tergolong signifikan lantaran mencakup jumlah yang lumayan besar dari larutan untuk mengobati dehidrasi. "Masih ada tantangan dalam bentuk dehidrasi pada para jemaah haji," ungkap Imran.
Layanan medis terdapat di tiga area: Mekah, Madinah, serta Bandara Jeddah. Di setiap tempat yaitu Madinah dan Mekah ada satu klinik khusus untuk jamaah haji.
Bandara Jeddah menyediakan pusat kesehatan dan area pengamatan khusus. "Area pengawasan di Jeddah ini disewa oleh kami setiap tahun," jelasnya.
Ruangan ini dikhususkan bagi jamaah yang memiliki penyakit ringan dan sedang menantikan keberangkatannya menuju Mekah. Untuk kondisi medis mendesak yang memerlukan perawatan lebih lanjut akan segera diarahkan ke klinik bandara.
Layanan kesehatan di Madinah dimulai sebelum kedatangan jemaah. Di tahun ini terdapat aturan baru dari pihak Arab Saudi mengenai fasilitas kesehatan untuk haji.
Tiap negara perlu berkolaborasi dengan pemberi layanan kesehatan setempat di Arab Saudi. Untuk hal ini, Indonesia menjalin kerjasama dengan Abeer Group serta beberapa rumah sakit yang ada di Mekah, Arab Saudi.
Di Mekah, rumah sakit rujukan utamanya adalah Rumah Sakit Nasional Saudi dan RS Al Ahli. Sementara di Madinah, pemerintah Indonesia berkolaborasi dengan Rumah Sakit Al Hayat.
Seluruh kasus medis dari para jamaah ditangani secara efektif oleh rumah sakit mitra. Rumah Sakit Nasional Arab Saudi menjadi tempat penerimaan semua rujukan jemaah asal Indonesia yang berada di Mekah.
Di samping itu, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mendapatkan peningkatan dengan adanya staf medis yang berkompeten. Ada sebanyak 28 dokter spesialis, 6 dokter umum, serta 62 perawat.
Dokter ahli pun melaksanakan kunjungan ke penginapan jemaah di beberapa area. Prioritas utamanya adalah KKHI Mekah menjelang puncak ibadah haji untuk rombongan Armuyna.
Tim Kesehatan saat ini sedang mengidentifikasi area penting dalam pelayanan. Kunjungan dokter spesialis ke setiap kelompok menjadi fokus utama dari perawatan kesehatan haji.
"Kami memastikan layanan kesehatan tetap terjaga dengan baik, terutama saat mendekati Armutzina," tegas Imran.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama Republik Indonesia, sampai pukul 19 Mei pada hari Senin pagi, tercatat bahwa sebanyak 117.600 orang jemaah haji telah tiba di tanah suci. Persentase tersebut setara dengan 57% dari jumlah keseluruhan calon jemaah haji reguler yang mencakup 203.320 individu.
Sebanyak 71.947 jemaah haji asal Indonesia telah sampai di Mekah. Dari jumlah tersebut, total terdapat 60.222 orang yang tiba melalui Kota Madinah. Sedangkan sisanya, yaitu sekitar 11.725 jemaah haji pada gelombang ke-2, berasal dari kedatangan di Kota Jeddah.
Kuota keseluruhan untuk musim haji di Indonesia pada tahun ini mencapai 221.000 jemaah. Angka tersebut termasuk 203.320 tempat bagi jemaah dengan status regular dan 17.680 kuota khusus untuk jamaah haji. (Media Centre Haji/Mansur Amirullah)
Ikuti perkembangan terbaru dari Share 2 Care lainnya di GOOGLE NEWS
MEDIA CENTRE HAJI
KESEHATAN HAJI - Dr. Mohammad Imran, yang menjabat sebagai Kabid Kesehatan dari PPIH Arab Saudi dan memiliki gelar MKM, menyampaikan informasi penting di Gedung Daker Makkah pada hari Senin, tanggal 19 Mei 2025.
Komentar
Posting Komentar