Ketika menyortir rumah dan menghilangkan benda-benda tak terpakai, sering kali kami memilih untuk memberi hadiah barang-barang itu kepada toko peralatan second. Akan tetapi, tidak seluruhnya bisa diberi donasi dengan baik. Sejumlah objek yang tampak masih berfungsi malahan mungkin membawa dampak negatif pada pengecer peralatan bekas, konsumen, serta ekosistem di sekeliling mereka.
Maka dari itu, perlu diketahui benda-benda apa yang lebih baik dihindari saat membuat daftar sumbangan. Mari kita langsung lihat item-item yang semestinya tak disumbangkan ke toko tersebut. barang bekas lewat artikel berikut!
1. Perlengkapan makannya yang sudah mengelupas atau retak

Walaupun tampak masih bisa digunakan, perlengkapan makan yang sudah terkelupas atau retak sebenarnya berbahaya untuk penggunaan. Bagian ujungnya yang tajam dapat dengan mudah menyayat tangan karyawan maupun konsumen secara tidak sengaja. Di samping itu, jenis benda semacam ini hampir tak laku jika dipajang di toko barang bekas dan cuma akan menumpuk di rak tanpa ada peminat.
Sangat penting untuk diperhatikan bahwa mayoritas toko barang bekas enggan menerima benda-benda yang telah rusak atau hilang komponennya. Sebagai gantinya, Anda dapat menggunakannya dalam pembuatan karya seni semacam mosaik atau menyumbangkan kepada tempat-tempat pengumpulan yang membutuhkan. workshop kerajinan lokal.
2. Perangkat elektronik lama

Peralatan elektronik yang berusia lebih dari lima tahun tapi belum termasuk kategori vintage kebanyakan telah dianggap obsolet dan tak memiliki nilai guna lagi. Perangkat semacam itu, misalnya iPhone generasi tua atau notebook yang baterenya sudah mati total, umumnya sulit untuk dipindahtangankan dan justru akan membebani pengecer perabotan secondhand. Sebaiknya daripada disumbangkan, alih-alih, pilihlah fasilitas pengelolaan limbah elektro yang mampu menangani jenis barang tersebut secara tepat.
"Berbagai peralatan elektronik sering kali tak dapat dipindahkan lantaran adanya pertimbangan keamanan serta beban biaya besar untuk menghilangkan atau mendaur ulangnya secara tepat," terang Kenika Williams, seorang penata rumah berprofesi sebagai pembuat rapi dan pemilik bisnis Tidied by K dari Atlanta, Georgia, demikian diketahui. Southern Living.
Di samping itu, seiring perkembangan teknologi, peralatan lama kerap kali menjadi sulit untuk diperbaiki dan tak lagi cocok dengan pembaharuan terkini. Agar bisa menjauhkan diri dari keharusan membuangnya, cobalah mencari program daur ulang yang disediakan oleh gerai elektronik ataupun pabrikan semacam Apple.
3. Baju dalam serta pakaian berenang second hand

Pakaian dalam serta pakaian renang bekas biasanya tak disetujui oleh toko peralatan second sebab pertimbangan higiene dan kenyamanan. Walaupun masih baru, produk-produk itu wajib dipertahankan kondisinya secara keseluruhan bersama dengan tag dan packaging awalsnya supaya dapat diterima. Sebelum berdonasi, cek lebih dulu aturan dari tempat atau lembaga yang akan menerima sumbangan tersebut.
Akan tetapi, pakaian dalam yang masih terjaga kualitasnya seringkali amat diperlukan oleh tempat penampungan ataupun fasilitas bantuan darurat. Biasanya mereka lebih senang menerima pakaian dalam yang baru atau setidaknya dalam keadaan yang masih bisa digunakan.
4. Perlengkapan keselamatan

Peralatan keselamatan seperti helm serta tempat duduk untuk kendaraan anak-anak lebih baik jangan disumbangkan lantaran aturannya tentang keselamatan kerap diubah-ubah. Kedua item tersebut mungkin tak lagi efektif dalam memberikan proteksi setelah mencapai batas waktu pemakaian atau bahkan telah mengalami tabrakan.
Untuk alasan keamanan, berbagai toko peralihan barang bekas enggan menerima bahan-bahan semacam itu. Sebaiknya gunakan jasa atau fasilitas tertentu yang fokus pada pengelolaan dan daur ulang peralatan keselamatan agar dijamin dikelolah secara tepat.
5. Bantal, seprai, dan selimut yang sudah dipakai

Bantal, sprei, serta selimut second kerap kali tak diterima oleh toko-toko barang bekas dikarenakan permasalahan kesehatan dan potensi infestasi hama seperti tungau debu. Tambahan pula, benda-benda tersebut cukup rumit dalam proses membersihkannya secara menyeluruh sehingga kurang cocok bagi penjualan ulang. Apabila berencana untuk menghibahkan, pastikan memilih lembaga amal atau pusat donasi yang merujuk pada aturan mereka terhadap pengumpulan alat-alat tidur bekas.
Sebagai alternatif, ada banyak panti asuhan atau pusat pelindung hewan yang mau menerima sumbangan seperti sprei dan selimut bekas. Biasanya mereka sangat menghargai jenis benda tersebut karena bisa digunakan untuk mendukung orang tanpa rumah atau menolong binatang kurang beruntung dengan memberikan tempat tidur yang lebih nyaman bagi mereka.
6. Busana serta alas kaki yang telah usang atau tidak lagi pantas untuk dipakai

Walaupun dapat tetap dipergunakan beberapa orang, benda-benda seperti pakaian dan sepatu yang sudah rusak malah menjadi beban bagi penjual barang bekas serta menyusahkan pembeli yang berharap mendapatkan produk dalam keadaan prima. Lebih baik lagi jika barang-barang itu diolah kembali atau diberikan kepada proyek pengolahan serat teksil.
Berkelompok banyaknya telah mengadakan program pengolahan kembali bahan tekstil ataupun area tertentu bagi mereka yang ingin mendaur ulang pakaian-pakaian yang sudah tidak terpakai lagi. Kamu dapat menyerahkannya kepada kelompok-kelompok semacam itu sebagai sumbangan.
7. Perlengkapan bayi

Perlengkapan bayi seperti stroller atau ayunan lebih baik jangan disumbangkan ke toko barang bekas karena alasan keselamatan. Produk-produk untuk bayi sering kali mengalami pemutakhiran dalam hal standar keselamatannya; oleh karenanya peralatan lama mungkin sudah tak lagi sesuai dengan ketentuan saat ini. Misalkan saja tentang kursi mobil anak yang memiliki masa kadaluarsa, di mana daya tahannya menurun dari tahun ke tahun.
Peralatan yang telah rusak atau terlibat dalam suatu kecelakaan bisa mengancam keselamatan penggunanya selanjutnya. Untuk alasan ini, penting untuk mengecek apakah peralatan tersebut masih memenuhi standar keamanan sebelum disumbangkan. Sejumlah tempat atau badan penyandang dana mungkin memiliki program daur ulang atau ganti rugi yang bertujuan agar peralatan bayi bekas dikendalikan dan dibuang secara aman.
8. Bahan berbahaya

"Perlengkapan seperti cat, zat kimia, serta baterai tak bisa disumbangkan lantaran pertimbangan keamanan," terang Williams.
Kucing, zat kimia, serta baterai tidak boleh disumbangkan kepada toko barang bekas karena memiliki potensi mengancam keselamatan. Zat-zat tersebut amat beracun dan membahayakan apabila tak dikelola buangan atau diproses daur ulang secara tepat. Penanganan yang keliru bisa merusak lingkungan atau menjadi ancaman bagi karyawan dan konsumen dalam toko barang bekas.
Sebaliknya, sangat dianjurkan untuk menemukan tempat yang dapat mendaur ulang material berbahaya, seperti situs manajemen sampah beracun atau toko ritel yang memberikan layanan pendaurulangan khusus untuk zat kimia serta baterai. Melalui metode ini, Anda akan memastikan bahwa materi-materi berbahaya itu dibuang secara bertanggung jawab dan hijau, sehingga mencegah dampak negatif terhadap manusia maupun alam sekitar.
Dengan menjadi lebih teliti ketika memberikan bantuan keamanangan, Anda tidak hanya dapat menolong oranglain tetapi juga ikut serta dalam meningkatkan penanggulangan. barang bekas Yang lebih selamat dan berguna. Pililhlah dengan cermat, sertapastikan sumbanganmu memang mengena dengan tepat.
Komentar
Posting Komentar