Kain batik Menulis memiliki daya tarik yang kuat bagi sebagian besar orang sebagai benda koleksional dan dapat dipakai dalam beragam kesempatan resmi. Jika Anda termasuk salah satu penyuka hal tersebut, pastinya Anda akan menjaga barang itu dengan hati-hati.
Satu metodenya yaitu dengan membersihkannya secara tepat sehingga warnanya tak gampang memudar. Anda pasti paham bahwa merawat kain batik tulis perlu kehatihan. Lantas bagaimana langkahnya? Di bawah ini terdapat beberapa tips serta teknik untuk mencuci kain batik tulis demi mencegah kerusakan pada pewarnaannya.
1. Harap cuci dengan tangan, bukan menggunakan mesin

Pada era kontemporer saat ini, berbagai individu mengandalkan alat pencuci pakaian demi meringankan tugas sehari-hari mereka. Akan tetapi, penting bagi Anda mengetahui bahwa proses penggunaan mesin tersebut kadang-kadang menyebabkan beberapa jenis pakaian pudar warnanya atau malahan robek.
Sama halnya dengan kain batik tulis, kamu sebaiknya tidak mencucinya dengan mesin cuci. Kamu disarankan untuk membersihkannya secara manual, yaitu dengan menggunakan tangan. Hal tersebut dikarenakan putaran mesin dapat merusak tekstur, serat, dan warna kain.
2. Menggunakan larutan lerak, pembersih khusus untuk batik

Setelah pencucian manual, memilih sabun pun penting dipertimbangkan. Sebaiknya hindari penggunaan deterjen reguler, karena bisa merusak serat kain.
Disarankan bagi Anda menggunakan buah lerak atau daun dilem, yang sudah umum ditemukan di pasar maupun di warung kain tradisional. Cara menggunakannya adalah dengan merendam buah lerak atau daun tanaman dilem dalam air hangat.
Kemudian tumbuh-tumbukkan buah lerak atau dedaunan tersebut sampai menghasilkan busa, lalu tambahkan sedikit air, dan pakaian batik sudah siap untuk dicuci. Aromanya efektif dalam mencegah keberadaan serangga kecil yang bisa merusak kain.
3. Menghilangkan noda bandel menggunakan sabun cuci tangan atau kulit buah jeruk

Jika ada noda bandel yang dihasilkan dari sisa saus pedas, kecap, atau jenis makanan lain, sebaiknya jangan langsung menyeka dengan deterjen. Sebalinya, coba hilangkan noda tersebut dengan sabun mandi atau ampas jeruk.
Caranya cukup mudah, yakni dengan menggosok area yang kotor menggunakan sabun cuci tangan atau kulit jeruk hingga noda tersebut sirna. Setelah itu, bersihkanlah area tersebut dengan merendamnya dalam air hangat agar sisa sabunya terbilas sempurna.
4. Sebelum menjemurnya, hindari memerasnya terlebih dahulu.

Setelah mengenal metode pencucian, poin penting berikutnya adalah tahu bagaimana caranya menjemur. Sebaiknya kamu hindari memeras kain batik saat masih lembab karena bisa merusak struktur dan menyebabkan serat menjadi keriput.
Anda dapat mengeringkannya di area yang mendapat sedikit cahaya matahari namun tetap berhembus angin agar mencegah lunturwarnanya. Sesudah itu, lipat batik tersebut dengan hati-hati dengan menarik sisi-sisinya pelan-pelan untuk membawa kembali serat-seratnya ke posisi asal.
5. Hindari menyetrikanya secara langsung guna mencegah kerusakan.

Setelah dipapar matahari, langkah berikutnya umumnya adalah penyetiran. Anda tidak harus menyetir pakaian itu sendiri. Jika kain terlihat kusut, Anda bisa mengolesi permukaannya dengan secukupnya air, meletakkan sebuah alas di atasnya, dan baru setelah itu menyetirkannya.
Itu pun berlaku ketika Anda menggunakan pelembut pakaian atau pewangi. Jangan pernah menyemprotkannya secara langsung ke batik. Sebaiknya lapisi kain batik itu dengan koran terlebih dahulu sebelum menyemprotkan pelembab atau pewangi pakaian di atasnya.
Hei, sekarang kamu sudah tahu bagaimana caranya membersihkan kain batik tulis supaya warnanya tidak cepat luntur. Apakah kamu sudah mencucinya dengan tepat?
Komentar
Posting Komentar