Remaja dengan berbagai macam cara hidup mereka sering kali membuat orang heran ketika melihat besarnya pengeluarannya. Sepertinya memiliki keunikan tersendiri, ada beberapa pola hidup yang sangat mencirikan generasi muda ini lho.
Tentu saja, ketika pengeluaran semakin meningkat, hal tersebut dapat menyebabkan penurunan jumlah uang di tabungan. Karena itu, penting untuk membatasinya dan bahkan mengehentikannya dalam jangka waktu lama. Berikut ini beberapa ulasan tentang jenis-jenis pengeluaran khas generasi muda yang sebaiknya dikendalikan beserta dengan solusi-solusinya.
1. Suka minum kopi di kedai

Tidak dapat disangkal, sebagian besar remaja berpikir bahwa otak mereka terasa lebih segar untuk bekerja, bertukar pendapat, dan mendiskusikan topik apapun saat sedang minum kopi. Lebih-lebih lagi ketika dilengkapi dengan duduk-duduk di kedai kopi, akhirnya membuat mereka betah seharian penuh tetapi kondisi finansialnya menjadi tidak stabil.
Iya, satu atau dua kali mungkin masih dapat diartikan sebagai saat pemberian hadiah pada diri sendiri, tetapi hal itu tidak seharusnya menjadi suatu hobi, apalagi sampai kecanduan karena akan membuat uang yang Anda simpan menipis. Apabila minum kopi benar-benar membantu pikiran Anda agar berfikir secara lebih kritis dan meningkatkan efisiensi dalam bekerja, serta mungkin juga memberikan kesempatan untuk merelaksasi setelah menjalani rutinitas yang padat, maka hal tersebut boleh dilakukan.
Jadi, kenapa tidak mencoba membuat kopi sendiri saja? Pikirkan baik-baik. Kalau merasa suasana kurang pas, buatlah atmosfer menjadi lebih menyenangkan, ajak sahabat yang memiliki visi dan minat sama, putar lagu favoritmu, siapkan makanan ringan kesukaanmu, atau santai-santai sambil menonton film. Tinggal disesuaikan dengan keperluanmu, asalkan masih bisa menikmati secangkir kopi tanpa perlu khawatir isi tabunganku berkurang drastis. Setuju?
2. Tiap kali berjalan harus memakai pakaian baru

Ingatlah, Anda bukan seorang selebriti yang menjadi sorotan di seluruh dunia. Apalagi, Anda tidak memiliki tanggung jawab untuk memenuhi harapan orang lain dengan harus mengenakan pakaian baru pada setiap kesempatan.
Jika masalahnya terletak pada Anda, yaitu pakaian baru melambangkan perawatan diri dan membuat bahagia, maka coba ganti dengan membeli pakaian diskon atau berburu barang bekas berkualitas baik, namun tetap harus dikendalikan agar tidak menguras dompet.
Lanjutkan proses penyesuaian fungsi pakaian yang dapat dibersihkan dan digunakan lagi. Selain itu, kamu pun bisa mengasah kemampuan mencocokan padanan busana sehingga tampilannya menjadi lebih variatif tanpa perlu secara konstan membeli gaun baru sampai akhirnya hanya bertumpuk-tumpuk di rak pakai dengan manfaat yang tak pasti.
3. Banyak pelanggan layanan streaming

Tentu pada mulanya dengan niat menjadi sarana hiburan, self reward Setelah lelah akibat rutinitas harian penuh tekanan, kita masih perlu berpikir jernih dan tidak hanya membeli berbagai layanan. streaming Karena tergiur mata. Kasihan uangnya kalau berlanggan di beberapa layanan streaming secara bersamaan.
Mau menonton film itu satu di platform streaming streaming A, satunya di layanan streaming Belum termasuk lagu-lagu kesukaan yang diputar, siaran tersebut. podcast , serta hal-hal serupa lainnya. Sebenarnya, sesuatu yang tampak menyenangkan belum tentu cocok dengan seleramu dalam alur cerita. Namun demikian, jelas bahwa akan menghabiskan banyak uang ketika telah memutuskan untuk berlangganan, biasanya setidaknya untuk durasi satu bulan.
Oleh karena itu, akan lebih baik apabila di batas dengan jumlah yang cukup hanya untuk satu tipe langganan layanan saja. streaming . Apalagi, bukankah waktumu untuk menonton juga terbatas? Cobalah pertimbangkan rutinitasmu sehari-hari. Bisa jadi kamu memerlukan suatu layanan streaming saat weekend saja, jadi gak usah banyak-banyak langganan di berbagai media, ya!
4. Teruslah mengikuti perkembangan dengan menggunakan ponsel model terkini.

Jangan sampai tertinggal, karena model ponsel yang baru sering menjadi tanda dari status atau kesuksesan penggunanya. Meskipun begitu, ketika dilihat dari segi fungsi, ponsel lawas pun tetap dapat digunakan dan kemampuan utamanya masih bekerja dengan baik.
Ingatlah, mengikuti keinginan tanpa henti ini dapat menyebabkan masalah. up to date Menggunakan ponsel model terbaru tidak akan pernah habis, loh. Apalagi dengan harga yang lumayan tinggi, sementara kalau menjual ponsel lama-mu, harganya malah anjlok drastis. Dengan demikian, dari segi manajemen finansial hal ini tentunya tidak sehat. Iya, beda halnya dengan emas yang memberikan keuntungan bila dijual setelah beberapa tahun disimpan.
5. Kecanduan luxury brand

Luxury brand Tidak kalah pentingnya, ini juga bisa jadi ciri khas bagi pemuda modern. Di samping berfungsi sebagai tanda pengenal keaslian, tidak tertutup peluang bahwa hal tersebut mencerminkan kualitas produk. luxury brand memang bagus, ya.
Namun, hal itu bisa terlihat kurang baik ketika berbelanja dengan bersikap konsumtif. luxury Merek. Apalagi, bukan tidak mungkin merasa berat jika harus menghabiskan sebanyak itu hanya untuk satu jenis produk? luxury brand Bayangkan seberapa sulitnya untuk memperoleh uang yang menjadi hasil kerja keras Anda.
Sebagai jawaban atas permasalahan dan sebagai dorongan, Anda dapat mencoba memotivasi diri sendiri dengan alasan yang layak untuk membelinya. luxury brand . Selama telah memiliki pendapatan setidaknya 7 kali lipat dari harga tersebut, Sang luxury brand . Sebuah sisi, itu dapat mendorong produktivitas dalam bekerja. Sementara di pihak lain, ini juga bisa jadi kesempatan. self reward Tanpa perlu khawatir tertekan harga yang menyedihkan dan berdampak pada penyesalan, begini caranya.
Maka, berdasarkan daftar kebiasaan belanja anak muda yang perlu dikendalikan tersebut, manakah yang paling sesuai dengan situasimu saat ini? Cobalah untuk menjawabnya. Segera terapkan solusinya agar pengeluaranmu tidak melebihi batas, oke!
Komentar
Posting Komentar