
Share 2 Care , Jakarta - Suhu di Mekah, Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang diperkirakan akan sangat tinggi. Berdasarkan kutipan tersebut, The Weather Channel Weather2travel , suhu di Mekah dapat meningkat hingga 40-45 derajat Celsius. Kondisi cuaca yang sangat extreem itu mungkin membahayakan bagi para calon jamaah. jemaah haji Maka, apa langkah yang perlu diambil untuk mencegahnya?
Membawa Pelindung Kulit
Pada situasi cuaca panas, sangatlah vital untuk melindungi kulit Anda. Terkena sinar matahari intens tanpa adanya perlindungan dapat mengakibatkan perubahan warna kulit, kekeringan, serta mungkin menimbulkan ekzema.
Maka dari itu, kulit perlu dilindungi dengan menggunakan sunblock untuk menghindari efek negatif paparan sinar matahari. Sunblock bertugas sebagai pemblokir terhadap radiasi UVA dan UVB yang bisa merugikan kondisi kulit.
Membawa Pelindung Kepala
Saat menjalani ibadah haji, jemaah diizinkan membawa peralatan penutup kepala sebagai proteksi dari sinar matahari yang kuat. Berbagai barang yang dapat disiapkan termasuk payung atau topi warna cerah dengan bentangan lebar yang efektif dalam mencerminkan cahaya matahari.
Membawa Air Mineral
Saat menjalankan ibadah haji, para jemaah disarankan untuk membawa minuman kemasan berisi air supaya bisa diminum sepanjang prosesi ibadah berjalan. Air tersebut sangat berguna untuk menghindari kekurangan cairan tubuh atau yang biasa disebut dehidrasi ketika sedang melakukan ibadah. suhu Mekah sepanjang hari yang sangat menyilaukan dan dapat menganggu fokus ketika melakukan ibadah. Di samping itu, membawa botol air minum pribadi pun turut mempersembahkan manfaat untuk melindungi energi supaya masih prima dalam menunaikan setiap rangkaian ritual haji.
Menyiapkan Masker
Saat cuaca ekstrem panas dengan sinar matahari menyilaukan, jalur pernafasan serta mulut dapat berubah menjadi kering sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan. Oleh karena itu, menggunakan masker sangat disaranakan untuk meminimalisir penetrasi partikel debu yang semakin melimpah akibat suhu tinggi tersebut. Selain itu, pemakaian masker medis pun turut membantu dalam melestarikan kelembaban di area pernapasan dan mulut sepanjang penyelenggaraan hajj tahun 2025.
Mengelak dari Tugas Berat di Sore Hari
Pemimpin Wilayah Mekkah Ali Machzumi menganjurkan kepada para jamaah supaya tidak bersikeras melakukan shalat di Masjidil Haram saat siang hari. Dia menyebutkan bahwa temperatur paling tinggi kebanyakan tercapai sebelum waktunya Ashar, oleh karena itu dia merekomendasikan agar jamaah melaksanakan Shalat Dzuhur dan Asyar di masjid kecil yang ada di hotel mereka.
"Menilik situasi cuaca yang ekstrem panas, lebih baik bagi jemaah untuk melakukan ibadah di hotel selama siang hari. Hotel telah menyediakan musalla. Meskipun sholat siang dilakukan di hotel, InsyaAllah nilainya akan sama dengan sholat di Masjidil Haram. Jemaah dapat menjalankan sholat mereka di Masjidil Haram pada sore hingga dini hari, seperti Salat Maghrib, Isya, serta Subuh," katanya.
Mengonsumsi Vitamin
Tidak hanya dengan cara menjaga tubuh tetap terhidrasi, jamaah juga diharuskan untuk secara konsisten mengonsumsi vitamin demi meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. Melihat bahwa temperatur yang cukup panas bisa memicu cepat merasa letih, maka konsumsi gizi dan suplemen menjadi penting sehingga badan senantiasa sehat dan prima saat melaksanakan semua tahapan ibadah tersebut.
Hindari Konsumsi Makanan dan Minuman yang Menyebabkan Dehidrasi
Dokter spesialis penyakit dalam serta konsultan alergi imunologi dari RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta, Sukamto Koesnoe, menyarankan untuk tidak mengonsumsi minuman yang mengandung kafein guna mencegah terjadinya dehidrasi. Menurutnya, pada keadaan tertentu, hal ini bisa menjadi pemicunya. cuaca ekstrem Yang lebih terik, beragam gangguan kesehatan dapat timbul, antara lain serangan sengatan matahari, dehidrasi, lelah karena hawa panas, kram panas, serta pemicuan kembali dari kondisi medis yang telah ada sebelumnya, seperti kelainan pada jantung, issue pernafasan, dan problem kulit.
Di luar minuman berkafein, ada pula minuman dengan kandungan gula tinggi yang harus dijauhi karena jika tubuh mendapatkan gula secara berlebihan, maka level gula dalam darah pun naik. Kenaikan glukosa tersebut bisa menimbulkan kekurangan cairan dalam tubuh. Selain itu, beberapa jenis makanan tertentu juga dapat menyebabkan kondisi dehidrasi, misalnya saja acar serta makanan yang memiliki kadar protein tinggi.
Salsabilla Azzahra Octavia dan Rizki Dewi Ayu berpartisipasi dalam penyusunan artikel ini.
Komentar
Posting Komentar