Bunda pernah lihat postingan soal Tung Tung Tung Sahur di media sosial? Karakter anomali ini belakangan viral dan banyak disukai anak-anak.
Fenomena Tung Tung Tung Sahur menuai pro dan kontra di kalangan orang tua. Ada yang menganggap tontonan ini menghibur, tapi ada pula yang kurang sreg dengan karakter anomali dan ceritanya.
Lantas, adakah dampak anak menonton Tung Tung Tung Sahur bagi perkembangannya menurut psikolog?
Menurut seorang ahli psikologi mengenai fenomena "Tung Tung Tung Sahur"
Psikolog anak dan keluarga Saskhya Aulia Prima, M.Psi, Psikolog, menyebutkan hal ini sebagai berikut: Tung Tung Tung Sahur Dan tokoh-tokohnya dengan keunikannya tersendiri sesungguhnya mirip dengan tokoh dalam serial animasi biasa. Untuk beberapa anak, lelucon yang ditampilkan dalam kisah tersebut menjadi hiburan bagi mereka. Tung Tung Tung Sahur bisa diterima dengan baik.
Sesungguhnya, jika kita ingin menganalisis lebih jauh, sebenarnya sifat-sifat tersebut tidak masuk akal. Namun, karakter dalam cerita fiktif lainnya juga memiliki hal serupa. Tung-Tung and Friends Ini telah ada sejak masa kanak-kanak kita, dan hampir semua hal itu tidak masuk akal jika kita pikir-pikirkannya," ungkap Saskhya ketika diwawancara. Share 2 Care , Senin (19/5/25).
Menurut saya, jika kita bicara tentang hal yang masuk akal atau tidak, anak berusia di atas 7-8 tahun sudah dapat memahaminya. bedain Berdasarkan teori kognitif, setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa kanak-kanak memiliki selera humornya masing-masing. Pada saat anak bersekolah dasar atau Sekolah Dasar, mereka umumnya telah mulai menghargai jenis-jenis lelucon yang unik atau tidak biasa. rhyming dan cerita yang incoherent ," sambungnya.
Seperti halnya serial animasi lainnya, Bunda masih harus mengawasi anak saat mereka menonton. Tung Tung Tung Sahur Betul. Saskhya mengusulkan agar orang tuanya melihat terlebih dulu tayangan tersebut kemudian menyaring isi yang cocok sebelum mengizinkan anaknya menontonnya.
"Sebelum si kecil menonton, kita sebaiknya melihat dulu karena terdapat story-story yang sangat tidak appropriate Misalkan cerita tentang pasangan kasih, bisa saja terdapat unsur pornografi ataupun kekerasan di dalamnya. Namun, ada pula beberapa yang hanya berupa lomba tidak jelas tanpa dampak signifikan bagi anak-anak,” katanya.
Setelah menyeleksi materinya, Bunda lebih baik tidak memberikan video pendek ( short video ) dari bagian cerita untuk anak-anak. Ini dapat membuat mereka menjadi kecanduan sampai hilangnya fokus dan konsentrasi.
Kedua, sebenarnya yang harus kitawaspadai tidak hanya isi konten-nya, tetapi juga siapa penggunanya. Tung Tung Tung Sahur Ini mirip dengan jenis konten lain. Saya rasa jika kita berikan materi kepada anak dalam format pendek seperti hanya 3 detik atau 15 detik dan berganti secara konstan, hal tersebut bisa membuat anak menjadi tidak fokus. mindless crawling ," ungkap Saskhya.
"Kalau memang bentuknya short Format, bahkan untuk anak usia dini pun cocok digunakan. brainrot , menjadikan dia tidak dapat berkonsentrasi. Tetapi semuanya pada akhirnya bergantung pada bagaimana kita mengonsumsinya."
Akhirnya, Bunda harus mengalokasikan waktu untuk berbincang dengan si kecil pasca menonton bersama. Tung Tung Tung Sahur. Dalam percakapan ini, Bunda bisa menemukan hobi si kecil dan menggunakan informasi tersebut untuk membentuk gaya pengasuhan yang lebih baik.
Bila buah hatinya bahagia, artinya kita mengenali jenis humor mereka tersebut, sehingga kita paham langkah selanjutnya dalam mendukung si anak. Sebagai contoh, dapat dilibatkan dalam dialog atau diarahkan membuat kisah sendiri. Tung Tung Tung Sahur ini," kata Saskhya.
"Kalau kita langsung musuhin anak karena alasan tertentu yang sedang berlangsung trending , anak menjadi malas berbicara dengan kita. Maka mungkin lebih baik jika kita mempelajarinya terlebih dahulu, kemudian mendiskusikan hal-hal yang baik dan kurang tepat. Kalau untuk pihak anak ini tampak lucu atau menarik, langkah apa yang sebaiknya kita ambil selanjutnya?" tambahnya.
Umur anak dianjurkan untuk tidak menyaksikan kisah yang mengandung tokoh imajinatif.
Karakter imajinatif seperti Tung Tung Tung Sahur Lebih baik jangan mengenalkannya kepada anak yang belum siap secara kognitif. Saskhya tidak merekomendasikan anak berusia di bawah tujuh tahun untuk menonton acara bertema imajinatif, Bunda.
Bila yang bersifat sangat kreatif, saya tidak setuju untuk menayangkan hal tersebut pada anak berusia di bawah tujuh tahun karena mereka sebenarnya belum siap. Sebagai contoh, saya tidak merekomendasikan tontonan seperti itu bagi anak-anak di bawah usia 7-8 tahun. superhero Karena ia dapat mengikuti perilaku tokoh tersebut, misalnya dengan melompat. Pada usia anak sebaya ini masih belum memahami perbedaan antara hal yang konkrit dan abstrak," jelas Saskhya.
"Jadi, umumnya anak mulai mengerti sekitar usia 7-8 tahun, meskipun beberapa bisa memahami pada usia enam tahun atau bahkan lebih dini. Namun, untuk balita sebaiknya tidak perlu dipaksakan," tambahnya.
Berikut adalah respons psikolog mengenai pengaruh menonton karakter aneh semacam itu. Tung Tung Tung Sahur untuk anak. Mudah-mudahan informasi ini berguna bagi Anda, Bunda.
Pilihan Redaksi
|
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join Komunitas Share 2 CareSquad. Untuk mendaftar, silakan klik. di SINI . Gratis!
Komentar
Posting Komentar