Kebudayaan sastra di Rusia terkenal melalui karya-karya Fyodor Dostoevsky, Mikhail Bulgakov, serta Leo Tolstoy. Namun, mengingat bahwa Rusia adalah salah satu negeri dengan sejarah kesusastraan tertua dan paling maju, masih ada berbagai macam naskah-naskah klasik lainnya yang patut dibaca. Karya para penulis tersohor tersebut tak kurang memicu pemikiran atau kontroversial.
Distopia, drama hingga realisme, kini waktunya untuk menjelajahi novel klasik Rusia yang berbeda dari karya-karya Dostoevsky. Berikut adalah daftar lima buku klasik asal Negeri Tiga Benua itu yang tak melibatkan sang penulis terkenal tersebut. Jadi pastikan Anda membacanya sampai tuntas, oke?
1. We (Yevgeny Zamyatin)

We merancang novel "1984". Adalah sebuah karya dystopi yang disajikan dalam latar abad ke-26, mencerminkan suatu dunia di mana imajinasi serta kreasi umat manusia ditekan hingga batasannya. Di alam fiksi tersebut hanya bentuk geometri sederhana seperti garis lurus dan pola pikir serba logis yang mendominasi. Pemerintah otoriter menjaga stabilitas dengan cara memfasilitasi semua keperluan dasar warganya sekaligus menyembunyikan segala hal lain yang dapat mendorong pemikiran independen atau kritis. Buku ini diyakini sebagai salah satu referensi bagi Orwell ketika ia merumuskan ide untuk bukunya "1984". 1984 Dan seperti yang telah diduga, buku tersebut menjadi target sensor oleh rejim Soviet saat itu.
2. Pertarungan (Alexander Kuprin)

Novel klasik asli dari Rusia ini mengangkat tema tentang alienasi serta perasaan kesepian. Protagonis cerita adalah seorang pegawai militer yang dikenal dengan nama Romashov bersama beberapa koleganya lain yaitu juga mantan prajurit muda. Hidup mereka diwarnai oleh kehidupan yang keras, bercampuran antara derita maupun ketidakpuasan. Dalam buku tersebut penulis menyampaikan pandangan kritisnya melalui refleksi mendalam atas struktur hierarkis dalam institusi militer beserta implikasinya pada psikologi individunya.
3. Dead Souls (Nikolai Gogol)

Dead Souls Berperankah Chichikov, sosok misterius yang tiba di suatu distrik tak bernama di Uni Soviet. Dia mengunjungi setiap penduduk daerah tersebut secara bergantian, memberikan penawaran untuk melepaskan mereka dari tanggungan pembayaran pajak. Motif aslinya masih samar, namun beberapa pejabat lokal yang dikenal serakah dan corruptif mencurigainya atas tujuannya ini.
4. Satu Hari dalam Hidup Ivan Denisovich (Aleksandr Solzhenitsyn)

Satu Hari dalam Kehidupan Ivan Denisovich merupakan karya sastra yang menceritakan kompleksitas kehidupan Ivan, seorang remaja yang diasingkan ke gulag. Sayangnya, hal ini berakibat karena pemerintahan Soviet yang curiga ia bekerja sebagai agen rahasia untuk Jerman. Perang Dunia II Seharusnya, Ivan hanya ditangkap sebagai tawanan perang Jerman ketika sedang bertugas melindungi negerinya sendiri.
5. Oblomov (Ivan Goncharov)

Berjenis satiris, Oblomov merupakan tokoh utama dalam cerita ini, seorang laki-laki keturunan bangsawan Rusia. Ia biasanya menikmati kemewahan kehidupan namun merasa tidak sanggup saat harus berprofesi sebagai pegawai negeri pasca Revolusi Bolshevik. Akibatnya, dia meninggalkan jabatan tersebut dan menjalani gaya hidup sembarangan; uang simpanannya pun perlahan habis sementara kondisi hidupnya makin buruk. Novel ini pastilah digemari oleh para pembaca Fyodor Dostoevsky. Isunya tentang kesendirian sangat menusuk hati serta mendiskusikan makna kerja, ditambah lagi dengan sentuhan lelucon yang kuat.
Jangan terbatas pada satu pengarang saja, telusuri karyanya yang lain lewat kelima buku sastra klasik ini. Rusia Selain tulisan Dostoevsky. Dipastikan, Anda akan mendapatkan pengalaman baru dengan komentar sosial yang tak kalah tajam dan menggigit.
Komentar
Posting Komentar