
BUAT Kamu yang sedang mencari cara untuk menjalani gaya hidup lebih sehat, tentu sudah tidak asing dengan pembicaraan tentang protein. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua jenis protein itu sama! Beberapa bersumber dari hewani, sementara lainnya berasal dari nabati. Setiap jenis memiliki keuntungan serta ciri khas tersendiri.
Sangat penting untuk memahami perbedaannya agar Anda dapat menyesuaikan nutrisi sesuai dengan keperluan tubuh, terutama jika Anda aktif secara fisik, menjalankan diet vegetarian, atau memiliki tujuan khusus dalam hal kesehatan. Berdasarkan informasi dari Healthline pada hari Jumat tanggal 16 Mei 2025, di bawah ini adalah ulasan komprehensif tentang bedanya antara protein hewani dan nabati – mulai dari tingkat asam amino, jenis-jenis makanan yang menjadi sumbernya, hingga dampak positif bagi kesehatan. Ayo kita lihat lebih jauh lagi sehingga Anda bisa memilih opsi yang pas untuk gaya hidup sehari-hari Anda!
- Komposisi Asam Amino: Apakah Sudah Utuh atau Harus Di campurkan?
Protein tersusun dari asam amino, yakni zat kecil yang amat diperlukan oleh tubuh. Di antara kurang lebih dua puluh tipe asam amino, sembilan diantaranya termasuk dalam kategori esensial, yang berarti bahwa tubuh tidak dapat menghasilkannya sendiri dan perlu mendapatkannya melalui makanan.
Protein yang berasal dari sumber hewani seperti daging, ikan, dan telur dianggap sebagai protein lengkap karena memuat seluruh asam amino esensial. Di lain pihak, mayoritas protein tumbuhan—seperti yang terdapat pada kacang-kacangan, biji-bijian, atau kacang tanah—umumnya tidak lengkap, dikarenakan kurang adanya salah satu atau beberapa jenis asam amino penting tersebut.
Namun jangan khawatir, hal ini tidak berarti bahwa protein nabati kurang baik. Menggabungkan jenis-jenis makanan tumbuhan tertentu dapat menghasilkan kebutuhan protein yang seimbang. Sebagai contoh, memadukan roti gandum dengan selai kacang atau menyajikan nasi bersama-sama dengan kacang-kacangan dapat menutupi kekurangan asam amino satu sama lain.
- Pilihan Beragam Sumber Protein dari Alam
Baik protein hewani maupun nabati punya ragam sumber yang mudah ditemui. Berikut beberapa contohnya:
Protein Hewani:
- Telur
- Ikan dan seafood
- Daging tanpa lemak
- Ayam dan kalkun
- Produk susu meliputi: susu, keju, dan yogurt
Di luar tingkat proteinnya yang tinggi, sumber hewani juga menyimpan nutrisi esensial lain seperti vitamin B12 dan zat besi heme—tipe zat besi ini dapat dityerap oleh tubuh dengan lebih baik daripada zat besi yang berasal dari tanaman.
Meskipun demikian, perlu dipertimbangkan memilih sumber protein hewani dengan sedikit pengolahan. Makanan seperti sosis, nugget, atau produk daging yang diolah umumnya memiliki kandungan lemak jenuh serta sodium yang lebih tinggi.
Protein Nabati:
- Kacang-kacangan dan polong-polongan
- Hasil produk dari kedelai: tempe, tahu, dan edamame
- Quinoa, buckwheat, dan roti gandum utuh
- BijI chia, biji rami, dan spirulina
Beberapa bahan nabati seperti quinoa, kedelai, dan biji chia termasuk dalam kelompok protein lengkap. Oleh karena itu, meskipun biasanya diperlukan campuran berbagai makanan, masih ada banyak opsi tumbuhan dengan nutrisi protein yang baik.
- Kegunaan Sehat dari Pola Makan Berbahan Nabati
Diet yang kaya akan protein nabati sebenarnya memiliki banyak efek baik pada kesejahteraan tubuh Anda. Berdasarkan penelitian, gaya hidup dengan mengonsumsi makanan dari tanaman bisa:
- Menurunkan tekanan darah
- Menjaga keseimbangan gula darah
- Mengurangi resiko serangan strok, kanker, serta gangguan pada jantung
Namun, jangan lupa bahwa tidak seluruh jenis makanan tumbuhan secara otomatis menjadi sehat. Sayuran yang telah digoreng serta biji-bijian yang diolah masih dapat memiliki dampak negatif apabila dikonsumsi dalam jumlah besar. Alih-alih itu, prioritaskan mengonsumsi makanan utuh seperti gandum integral, kacang-kacangan, sayuran segar, dan juga minyak alami yang baik untuk tubuh.
- Protein dari Sumber Hewan Memiliki Fungsi yang Signifikan
Walaupun protein nabati tengah populer, hal itu tidak berarti Anda perlu menghapus protein hewani dari diet. Mengonsumsi ikan seperti salmon ataupun sarden bisa memperkecil kemungkinan terkena penyakit jantung serta mendukung kesehatan otak saat bertambahnya umur.
Di samping itu, konsumsi protein dari sumber hewani telah ditunjukkan dapat membantu perkembangan otot serta menghindari penurunan massa otot yang umum dialami oleh orang lanjut usia.
Maka, YangMana yang Lebih Unggul?
Jawabannya bergantung pada keperluan serta pola hidup Anda. Apabila Anda menerapkan diet vegetarian atau vegan, pastikan bahwa campuran dari sumber protein nabati memenuhi asam amino yang diperlukan tubuh. Namun jika Anda lebih lentur dalam hal ini, menyeimbangkan kedua jenisnya dapat menjadi solusi terbaik.
Hal utama yang perlu dipertimbangkan adalah memilih sumber protein yang alamiah, sedikit diolah, serta memiliki nutrisi seimbang. Menggabungkan kedua elemen ini dapat menjadi langkah cerdas dalam menjalani gaya hidup lebih sehat, aktif, dan berenergi tiap harinya. .(jpc)
Komentar
Posting Komentar