
Share 2 Care , JAKARTA - Sutradara Angga Dwimas Sasongko meluncurkan proyek baru mereka untuk membuat film dengan judul Ratu Malaka.
Setelah dua tahun mengepalai perubahan di Visinema dan merancang Jumbo, akhirnya ia kembali duduk sebagai sutradara.
Menurut dia, meskipun horor dan komedi mendominasi, genre action belum sepenuhnya meraih seluruh potensinya untuk menjadi jenis film yang bisa sukses secara signifikan di pasaran lokal.
Dengan memimpin proyek Wiro Sableng, Ben & Jody, 13 Bom di Jakarta, serta Mencuri Raden Saleh, Angga Dwimas Sasongko mengamati bahwa setiap genre ini memiliki potensi cerita, tampilan, dan emosi yang masih kurang dieksploitasi secara optimal.Dia mengerti bahwa tindakan tidak melulu tentang perburuan dan peledakan, namun lebih kepada ruang dalam film untuk membentuk atraksi visual, tokoh-tokoh terkenal, serta cerita yang dapat disambungkan dengan banyak orang.
Dengan proyek terbaru, Ratu Malaka Angga Dwimas Sasongko tak sekadar kembali dalam peran sebagai sutradara, namun juga terus menjadi motor penting bagi perkembangan ekosistem cerita yang mengakselerasi pertumbuhan berbagai genre perfilman Indonesia untuk bersaing secara efektif baik di tingkat domestik maupun global.
"Saatnya kembali mengarahkan sebuah film yang membara dalam diriku sebagaimana mestinya dilakukan oleh seorang narator cerita. Kini aku telah siap duduk di bangku sutradara lagi guna mewujudkan visi yang lebih ambisius: suatu film aksi berjiwa, berkeringat, bernafaskan budaya setempat yang kuat. 'Ratu Malaka' bakal menjadi judul kelima ku di bidang tersebut; itu merupakan proyek pribadi dan penting bagiku," papar Angga Dwimas Sasongko pada hari Minggu, 18 Mei.
Angga Dwimas Sasongko merilis informasi tentang proyek itu di Marche du Film - Festival de Cannes 2025, yang merupakan komponen utama dalam upaya untuk meningkatkan ekosistem produksi serta kerja sama kreatif antar berbagai negara.Kini, ia tengah menyelidiki kemitraan strategis dengan studiofilm dari Korea Selatan dan Amerika Serikat demi mendorong pembuatan konten berkaliber dunia serta meningkatkan jangkauannya dalam penyebaran film secara global.
Ratu Malaka merupakan film bergenre thriler aksi kriminal yang mengambil latar di dunia kejahatan perkotaan yang bercampur aduk dengan legenda dan kekuatan mistis.
Dalam lingkungan kejahatan yang dikelola lewat praktik sihir, prediksi kuasa, serta tata susunan empat arah mata angin yang diyakininya menjadi nasib tak terelakan, muncullah tokoh baru yang bukan cuma menguji ketentuan tersebut, tapi juga membakarnya sampai ke dasarnya.Dengan pendekatan visual yang menggabungkan atmosfer neo-noir, energi aksi tangan kosong yang brutal, dan ketegangan politik internal dunia kriminal, Ratu Malaka dirancang sebagai sebuah pengalaman sinematik yang visceral dan mendalam.
Ratu Malaka kini sedang berada di fase perumusan skrip tambahan serta merancang taktik produksinya.
Rencana perekrutan anggota dan penentuan mitra produksi, bersama dengan pengungkapan para pemain utamanya, akan diinformasikan segera. Syuting film Ratu Malaka ditargetkan untuk memulai pada awal tahun 2026 yang akan datang. (ded/jpnn)
Komentar
Posting Komentar