Overuse syndrome Adalah suatu keadaan yang berkaitan dengan masalah pergerakan yang terus-menerus berulang. Situasi ini pun dikenali sebagai sindrom trauma akumulatif ataupun cidera stretch yang sering kali muncul.
Kondisi ini timbul ketika Anda menggerakkan anggota badan tertentu dengan intensitas lebih besar, merentangkan tubuh melebihi batas normal, atau menekankan fungsionalitas sebagian tubuh di atas kapabilitasnya yang umum dapat diproses.
Efek dan pereganan mungkin tidak terlalu signifikan dalam setiap insiden tunggal. Namun, dampak yang dihasilkan oleh rangkaian peregangannya secara berkelanjutan akan mengarah pada kerusakan jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh fokus aktivasinya pada persendian serta pengaruhnya pada otot, tulang, tendon, maupun kapsular sendi.
Dalam kebanyakan kasus, overuse syndrome Terjadi pada individu yang secara berkala melaksanakan tindakan teratur dengan frekuensi tinggi saat sedang sibuk.
Overuse syndrome juga dikenal sebagai repetitive strain injury (cedera regangan berulang), repetitive motion disorder (gangguan gerakan berulang), cumulative trauma disorder (gangguan trauma kumulatif), dan regional musculoskeletal disorder (gangguan muskuloskeletal regional).
1. Sebab-sebab serta faktor-faktor risikonya
Penyebab overuse syndrome bervariasi, yang meliputi:
- Penyalahgunaan otot atau sekumpulan otot spesifik dalam jumlah yang berlebihan.
- Memanfaatkan alat-alat yang memproduksi getaran.
- Beraktifitas atau bekerja dalam cuaca yang sejuk.
- Gaya badan yang salah atau ruangan kerja yang kurang sesuai dengan anatomi manusia.
- Melakukan tugas-tugas yang menguras tenaga.
- Mempertahankan postur yang sama untuk waktu yang lama.
- Terdapat tekanan yang secara langsung diterapkan pada bagian spesifik tertentu.
- Membawa beban berat.
- Kelelahan.
- Kenaikan tekanan mental dapat mengaggravasi situasi tersebut. overuse syndrome.
2. Gejala dan jenis

Overuse syndrome Umumnya berkaitan dengan aktivitas penggerakan tangan secara berulang-ulang, seperti ketikan mengetik, kerja pada baris konveksi di pabrik, menjahit, serta memainkan alat musik, dll.
Walaupun begitu, seluruh bagian tubuh dapat dipengaruhi oleh sindrom tersebut, termasuk tendon dan otot pada jari, tangan, pergelangan tangan, siku, bahu, punggung, serta leher.
Gejala overuse syndrome Akan bervariasi bergantung pada posisi dari cedera serta derajat keparahannya. Beberapa tanda-tanda umum yang sering kali muncul bisa mencakup:
- Nyeri.
- Kelemahan otot.
- Pembengkakan.
- Mati rasa.
- Mobilitas sendi jadi terbatas.
3. Dampak negatif yang mungkin timbul
Overuse syndrome dapat menyebabkan berbagai penyakit tambahan, antara lain:
- Tendinitis.
- De Quervain’s tenosynovitis (Iritasi terhadap tendon di pergelangan tangan dan ibu jari).
- Stenosing tenosynovitis (tendon fleksor bengkak).
- Capsulitis (radang ligamen).
- Ketegangan otot atau tendon.
4. Diagnosis

Untuk mendiagnosis overuse syndrome , dokter akan mengonfirmasi tentang profesi serta rutinitas harian pasien guna memastikan jenis gerakan berulang mana yang mungkin telah menyebabkan keadaan tersebut.
Dokter pun bakal bertanya mengenai tempat kerja si pasien serta lakukan beberapa macam uji gerak dan pemeriksaan soal rasa sakit akibat penekanan, adanya inflamasi, reflek, dan kekuatan pada bagian yang terpengaruh.
Berikutnya, dokter kemungkinan besar akan mengatur pemesanan untuk Tes magnetic resonance imaging (MRI) atau ultrasound (USG) digunakan untuk mengevaluasi derajat kerusakan pada jaringan.
Elektromiografi (EMG) pun dapat dijalankan guna mendiagnosis kerusakan saraf.
Bagi cedera yang ringan, dokter bisa mengarahkan pasien kepada terapis fisik. Sedangkan untuk cedera berat, dokter akan merekomendasikan pasien kepada spesialis atau ahli bedah.
5. Pengobatan
Terapi terpilih yang sederhana serta efisien untuk overuse syndrome adalah dengan berhenti melakukan tindakan atau pergerakan yang menyebabkan gejala tersebut.
Metode tersebut belum tentu selalu dapat dijalankan lantaran beberapa kegiatan penyebabannya mungkin dibutuhkan untuk pekerjaan Anda. Apabila demikian adanya, minimal kendalikan sejumlah besar kegiatan tersebut sesuai kemampuan Anda.
Ada pula beberapa tindakan pengobatan konservatif yang bisa disarankan oleh dokter, antara lain:
- Injeksi.
- Mandi kontras, yaitu berendam secara bergantian dengan air hangat dan air dingin.
- Olahraga ringan.
- Menggunakan splint pada area yang terdampak.
- Melakukan modifikasi terhadap kegiatan yang menghasilkan tanda-tanda.
Semakin cepat proses penyembuhan dijalankan, semakin baik hasilnya dalam mengurangi gejala yang ada. Selain itu, pasien dapat diperkenalkan kepada terapi okupasi atau terapi fisik. Jika keluhan nyeri ataupun gejalamasih berlanjut walaupun sudah menjalani pengobatan, dokter kemungkinan akan menyarankan tindakan bedah.
6. Pencegahan

Berikut ini adalah sejumlah metode yang dapat digunakan untuk meminimalisir tingkat resikonya. overuse syndrome:
- Mempertahankan posisi tubuh yang benar ketika sedang bekerja atau melaksanakan tugas secara berulang kali.
- Tetapkan waktu untuk berehat secara berkala dari pekerjaan-pekerjaan yang memakan waktu lama atau monoton. Ambilistirahatan dalam interval pendek tetapi lebih sering daripada sekadar mengambil satu periode istirahat yang cukup lama.
- Melakukan teknik bernapas saat merasakan tekanan.
- Jika kamu bekerja dengan komputer sepanjang hari, pastikan kursi, kibor, mouse , dan posisi layar monitor diatur dengan cara yang mengurangi kemungkinan timbulnya ketegangan.
Kasus overuse syndrome Mayoritas sensasi ini terjadi pada tangan dan lengan. Sebagian besar pasien dapat sembuh dengan sekadar merombak pola hidup, yakni dengan menjauhi penyebab timbulnya gejala tersebut.
Perubahan dalam pola hidup yang disertai dengan senam peregangan dapat membantu meredakan rasa sakit pada bagian tubuh yang terkena dampak serta mencegah cedera lainnya yang menganggu.
Jika overuse syndrome Jika tidak ditangani, situasi ini dapat berubah menjadi kerusakan tetap yang terkadang cukup serius dan mungkin menghasilkan hilangnya fungsionalitas pada bagian tubuh yang affected.
Referensi
Cedera Repetitif Akibat Penggunaan Berlebihan di Penjelasan. Medical News Today . Diakses Mei 2025.
"Sprains and strains." Better Health Channel . Diakses Mei 2025.
"Repetitive Strain Injury." Cleveland Clinic . Diakses Mei 2025.
"Repetitive strain injury (RSI)." National Health Service . Diakses Mei 2025.
Komentar
Posting Komentar