PMB Bawa Film Sejarah "Batang" ke Layar Lebar, Tyas Ade Eka Lestari: Antusiasme Penonton Melebihi Harapan

Share 2 Care , JAKARTA - Baru berjalan lima hari sejak diperkenalkan pada tanggal 10 Mei 2025 kemarin, film dokumenter Peristiwa yang diinisiasi oleh Perkumpulan Masyarakat Batang atau PMB dengan judul "Batang, Warisan Kemegahan Nusantara" telah disaksikan oleh 25 ribu penonton.
Tyas Ade Eka Lestari, anggota tim media PMB menyebutkan bahwa jumlah tersebut telah dikonfirmasi sebagai total pendaftar tahun ini. penonton Ini telah melebihi target yang ditargetkan yaitu 19 ribu siswa dalam sebulan.
Dr. (HC) Heppy Trenggono selaku ketua umum PMB merasa sangat senang film dokumenternya banyak disukai oleh orang-orang dari beragam kelompok masyarakat.
Dia mengatakan bahwa film itu disajikan sebagai bentuk penghormatan kepada fakta bahwa Batang tidak sekadar daerah otoritas, melainkan tanah yang memelihara ketinggian sejarah dan jiwa pemberontakan."Para pemuda di Batang perlu mengetahui bahwa mereka berasal dari tanah yang luhur dan memiliki kewajiban untuk mengembangkan daerah ini menjadi lebih berharkat," katanya pada hari Sabtu, 17 Mei 2025.
Hapy Trenggono menyatakan rasa syukurnya atas antusiasme para penonton, baik itu yang berpartisipasi dalam acara nonton bareng ataupun secara daring, yang sangat luar biasa.
" Ini mengindikasikan bahwa nyala pembaruan tetap menyala dalam hati para remaja kita. PMB akan terus maju, memberikan kontribusi pada proyek-proyek penting untuk membentuk generasi Batang yang berprestasi, bermartabat, dan cinta tanah airnya," katanya.
Pendiri gerakan Buy Indonesia ini menginginkan agar besarnya jumlah penonton tersebut dapat memicu bangkitnya pemuda di Batang yang cerdas serta bermartabat."Bukan sekadar dilihat, film ini pun ikut dinikmati oleh para penonton. Bantuan datang dari segala arah. Mereka seperti disadarkan akan identitas dirinya, asal-usulnya, serta tujuan selanjutnya dalam hidup," jelasnya.
Heppy menambahkan bahwa dokumen film itu dapat membuka pintu ke masa depan untuk pemuda di Batang.
"Film ini merupakan pintu gerbang ke arah masa depan, membentuk karakter anak-anak Batang yang menyadari identitas mereka, berbangga dengan warisan nenek moyangnya, serta siap untuk meningkatkan reputasi kota Batang," seperti dijelaskan oleh Heppy Trenggono. (fri/jpnn)
Komentar
Posting Komentar