Kekuatan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit: Kunci Sukses Mengatasi Tantangan Kesehatan Modern di Indonesia
Ditulis oleh dr. M. Ridho Akbar Eljatin dan Dr. Irwan Saputra, S.Kep., M.K.M.
Peningkatan kualitas layanan medis di rumah sakit tak terlepas dari pembangunan sumber daya manusia secara berkesinambungan.
Tenaga kerja yang terampil dan ahli adalah dasar penting untuk mencapai layanan medis yang unggul serta fokus pada keamanan pasien.
Peningkatan sumber daya manusia melibatkan banyak hal, termasuk pendidikan serta latihan terus-menerus, perkembangan profesi, sampai penilaian performa yang terstruktur dengan baik.
Manajemen Sumber Daya Manusia yang baik mengandung unsur perancangan, penyusunan struktur, pemantauan kontrol serta penilaian prestasi, semua komponen ini bekerja sama untuk membentuk suasana tempat kerja yang produktif dan bermutu.
Pengelolaan Sumber Daya manusia dalam sektor kesehatan saat ini membutuhkan pendekatan yang bukan hanya berfokus pada aspek administrasi, namun juga bersifat strategis untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan secara keseluruhan.
Langkah-langkah tersebut merangkul seluruh tahapan mulai dari pengambilan calon pegawai baru, meningkatkan kemampuan mereka, sampai mempertahankan pekerja dalam jangka panjang, di mana prioritasnya adalah menjadikan cara kerja lebih produktif dan hemat biaya. Keterampilan staf medis bisa semakin diperkuat lewat serangkaian kursus lanjutan, tinjauan prestasi kerja secara berkala, ditambah lagi dengan memberi hadiah atau imbalan sesuai kebutuhan.
Faktor-faktor tersebut juga membantu dalam pembentukan lingkungan kerja yang kondusif, yang pada gilirannya bisa meningkatkan motivasi dan efisiensi baik untuk tenaga medis maupun non-medis.
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam bidang kesehatan tak terlepas dari pergeseran luar seperti transformasi komposisi penduduk serta timbulnya bencana kesehatan dunia yang meluas.
Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang lentur dan kreatif guna menghadapi kondisi yang selalu berubah. Menggabungkan teknologi digital, menggunakan data untuk menganalisis permintaan tenaga kerja, bersama dengan pendekatan pengelolaan yang inklusif akan membantu memperkokoh daya tahan sistem kesehatan.
Manajemen sumber daya manusia di bidang kesehatan perlu dapat berkembangan menjadi alat penting yang bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan jaman serta memperbaiki kualitas layanan terhadap publik dalam waktu lama.
Kepala Divisi Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan Nasional menyampaikan bahwa tujuan utamanya adalah "untuk menjamin pasien dapat meraih layanan medis berkualitas serta mencapai tingkat kepuasan tertentu, selanjutnya ini akan mendorong lembaga penyedia layanan kesehatan dalam membina budaya berorientasi pada kualitas dengan cara manajemen organisasi dan praktik klinik yang efektif. Di atas segalanya, langkah tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap staf tenaga kerja di rumah sakit."
Pada kesempatan ini, rumah sakit memegang posisi penting untuk memberikan sarana serta metode pembelajaran guna meningkatkan kemampuan staf kesehatan. Ini selaras dengan Pasal dalam UU RI No. 44 Tahun 2009 mengenai Rumah Sakit, yang menekankan bahwa rumah sakit wajib memiliki personil tetap termasuk dokter, perawat, apoteker, dan pegawai administrasi rumah sakit. Kuantitas dan variasi Sumber Daya Manusia harus disesuaikan dengan tingkat klasisfikasi rumah sakit beserta permintaan layanan kesehatan dari publik.
Kesuksesan sebuah rumah sakit sangat ditentukan oleh performa para anggotanya. Di masa yang selalu berkembang ini, permintaan untuk bisa bersikeras menghadapi tantangan baru, memeriksa efek dari pergantian kondisi, serta merancang jawaban yang pas menjadi lebih tinggi.
Ini menjadikan tugas manajemen sumber daya manusia tak sekadar terfokus pada aspek Administrasi, melainkan juga mencakup usaha membangun kemampuan individu agar dapat berinovasi dan berkreatif dalam merespons perubahan.
Performa terbaik merupakan elemen vital untuk tiap entitas, tak terkecuali rumah sakit atau Departemen Kesehatan, sebab performanya menunjukkan kapabilitas lembaga tersebut dalam pengaturan serta pemanfaatan sumber daya manusia-nya. Pegawai dengan penampilan kerja yang prima secara langsung bakal mendongkrak capaian visi perusahaan dan efisiensi tugas departemen.
Meskipun demikian, sesuai dengan statistik dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019), pencapaian performa tenaga medis di Indonesia untuk tahun tersebut belum mencapai standar yang ditetapkan. Jika tujuannya adalah meraih angka 100%, ternyata baru tercapai sebesar 54%. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan antara bidang tugas mereka dengan kompetensi individu staf. Sebagai akibatnya, hasil kerjanya tidak sepenuhnya optimal sehingga mutu layanan yang diberikan kepada pasien di rumah sakit juga ikut menderita.
Badan Kesehatan, sebagaimana organisasi yang fokus pada penyediaan perawatan bagi publik, sangat mengandalkan efisiensi kerja para stafnya. Prestasi luar biasa dari tenaga manusia ini memiliki dampak signifikan terhadap standar servis yang ditampilkan, oleh karena itu pengembangan tata kelola sumber daya manusia merupakan aspek penting dalam menciptakan layanan medis bermutu tinggi serta sesuai dengan ekspektasi warga negara.
Pada pembangunan sumber daya manusia, manajer pun perlu mengakomodasi faktor pendistribusian serta kesetaraan dalam penempatan petugas kesehatan, lebih-lebih di wilayah-wilayah yang belum memiliki cukup staf medis.
Ini sangat penting untuk menjamin bahwa warga negara dapat mengakses layanan kesehatan bermutu dan adil. Pihak berwenang bertanggung jawab atas perancangan, penyediaan, penyaluran, pelatihan, serta pemantauan tenaga kerja medis di tanah air. Hal tersebut erat hubungannya dengan dana yang dialokasikan guna mendukung perkembangan sumber daya manusia di fasilitas kesehatan tak sekadar meningkatkan mutu servis kesehatan, melainkan juga memperkokoh struktur keseluruhan dari sistim percareman rakyat.
Peningkatan sumber daya manusia sangat penting untuk memperbaiki kualitas layanan di rumah sakit. Staf yang terampil dan berpengalaman mampu menyediakan pelayanan yang maksimal dengan biaya minimal, sehingga pada gilirannya akan menambah kepuasan para pasien.
Di samping itu, pembangunan sumber daya manusia juga penting untuk menyelesaikan hambatan seperti kemajuan cepat dalam teknologi kedokteran dan kurangnya staf kesehatan pada sejumlah bidang spesifik.
Strategi pengembangan SDM yang tepat sangat diperlukan untuk meningkatkan kapasitas, kualitas pelayanan, dan daya saing rumah sakit dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Analisis kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di rumah sakit merupakan langkah strategis untuk memastikan tersedianya tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang terus berkembang.
Langkah ini melibatkan penentuan total, standar, serta kemampuan yang dibutuhkan untuk masing-masing peran, termasuk kedokteran dan non-kedokteran. Penilaian mendalam tentang sumber daya manusia dan pembangunan terus-menerus adalah bentuk penyertaan signifikan oleh rumah sakit dalam rangka menjaga mutu layanan kesehatan dan fokus pada perlindungan keselamatan pasien.
Penciptaan tenaga kerja yang ahli dan terampil dapat menangani permasalahan layanan kesehatan yang semakin rumit dan cepat berubah, sambil mendukung peningkatan tingkat kesejahteraan publik.
Penulis Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
KUPI BEUNGOH Merupakan bagian opini pembaca dari rubrik Share 2 Care. Tiap tulisan merupakan tanggung jawab sang pengarang.
Baca Lebih Banyak Artkel Tentang KUPI BEUNGOH Lainnya Di SINI
Komentar
Posting Komentar