Share 2 Care, MERANTI - Beberapa jenis penganan yang terbuat dari bahan dasar sagu kini mulai mengalami kemajuan guna bersaing dengan makanan olahan sejenis lainnya.
Di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, tepung sagu berperan sebagai bahan mentah setempat yang memberikan identitas tersendiri serta menjadikannya produk Unggulan dari Kota Sagu ini.
Satu produk yang menonjol saat ini dari Kepulauan Meranti adalah Mi Sagu Boedjang.
Produk ini terkenal sejak dilaksanakannya pendampingan melalui Rumah Kreatif BUMN (RKB) Kepulauan Meranti.
Produk ini pernah dipilih untuk ambil bagian dalam Tong Tong Fair (TTF) 2022 di Den Haag, Belanda dari tanggal 1 hingga 11 September 2022 silam.
Tribun juga pernah mengunjungi Gerai Sagu Kite yang berada di jalur Merbau, Selatpanjang, Kepulauan Meranti guna melihat karya Mi Sagu Boedjang.
Pendiri Mie Sagu Boedjang dan sekaligus pemilik Gerai, Igo pernah menceritakan alasan di balik pengembangan produk itu.
Dia menyebutkan bahwa bahan sagu adalah faktor utama dalam pengembangan produk itu sebab Sagu Kepulauan Meranti merupakan bahan mentah lokal yang menjadi keunggulan wilayah dan memiliki produksi terbanyak di Tanah Air.
"Sebab kami memiliki aset terbesar yakni area produksi sago terluas di Indonesia, maka timbul ide membuat mie sago sebagai makanan tradisional lokal yang belum banyak dikemas secara praktis. Oleh karena itu, kami menawarkan solusi dengan menyediakan kenyamanan bagi mereka yang ingin mengonsumsi mie sago kami melalui produk siap masak," jelas Igo.
Menurut Igo, Mi Sagu Boedjang telah didirikan pada bulan Maret 2021 dengan harapan bahwa produk yang menggunakan bahan lokal ini bisa terkenal di tingkat nasional maupun internasional.
"Oleh karena itu, tantangan yang kami hadapi cukup berat, sebab masih banyak orang yang belum mengetahui tentang mi sagu dan artinya apa. Oleh karenanya, perlu ada cara agar orang bisa mengenal lebih jauh tentang rasa dari mi sagu ini. Kami bertujuan untuk memperkenalkan mi sagu kepada penduduk di wilayah Jawa serta beberapa pulau lain sebagai sasarannya," imbuhnya.
Harganya untuk Mi Sagu Boedjang cukup bersahabat dan berada dalam kisaran antara Rp 18.000 sampai dengan Rp 25.000 per paket.
Dalam satu bulan disebut-sebut Igo dapat menyelesaikan produk Mi Sagu Boedjang senilai 1.500 sampai dengan 2.000 bungkus.
Igo menyebutkan bahwa kapasitas produksi bulanan mereka saat ini dapat mencapai 3.000 unit per bulan.
"Untuk daerah Meranti, kami dapat menjual dengan harga sekitar Rp 18.000, sedangkan untuk Pekanbaru dan wilayah lain diluar kota, harga berbeda dikarenakan adanya biaya pengiriman. Misalnya saja di Pekanbaru, harganya berkisar antara Rp 20.000 sampai dengan Rp 25.000," jelasnya.
Bukan hanya menyajikan nilai lokal karena menjadi produsen sago utama, Igo menjelaskan bahwa produk Mi Sagu Boedjang juga memiliki kelebihan berdasarkan komposisinya.
Berikut beberapa manfaat dari barang ini: bebas gluten, non transgenik, organik, indeks glikemik rendah yang sangat bagus untuk kondisi kesehatan serta mendukung pengelolaan diabetes.
“Jadi kita juga tidak menggunakan bahan pengawet, kedua sagu itu dikenal sebagai makanan sehat karena rendah gula jadi bagi untuk teman-teman yang diabetes.” Pungkasnya.
(Share 2 Care/Teddy Yohannes Tarigan)
Komentar
Posting Komentar